📜 TEKS PIDATO HARI SANTRI NASIONAL
Tema: Santri Milenial, Penjaga Tradisi, Pembawa Inovasi
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman, Islam, dan kesehatan sehingga kita bisa berkumpul dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, teladan sepanjang zaman, yang membawa risalah Islam rahmatan lil ‘alamin.
Pembukaan
Hadirin yang dimuliakan Allah,
Hari ini kita memperingati Hari Santri Nasional. Santri bukan hanya mereka yang duduk di pondok dengan sarung dan kitab kuning, tapi juga santri milenial yang mewarisi semangat perjuangan ulama terdahulu, lalu menerjemahkannya ke dalam tantangan zaman modern.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.”
(QS. Ali Imran: 104)
Santri milenial hari ini harus jadi bagian dari golongan tersebut: penyeru kebaikan, penjaga akhlak, sekaligus pembawa peradaban.
Isi Pidato
1. Sejarah Santri
Santri memiliki peran besar dalam sejarah bangsa. KH. Hasyim Asy’ari dengan Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 menyerukan santri untuk mempertahankan kemerdekaan. Dari situlah Hari Santri lahir. Jadi, darah perjuangan itu sudah diwariskan dari ulama kepada kita.
2. Santri Milenial
Santri masa kini berbeda dengan santri dulu. Kalau dulu santri belajar pakai kitab kuning, sekarang bisa pakai e-book. Kalau dulu nulis pakai papan tulis kapur, sekarang pakai laptop dan tablet.
Namun, kata pepatah ulama:
“Man tasyabbaha bi qoumin fahuwa minhum”
(Barang siapa menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk bagian dari mereka.)
Artinya, kalau santri ikut arus digital, jangan sampai ikut budaya negatifnya. Santri milenial tetap harus membedakan diri: aktif di medsos, tapi kontennya dakwah; update status, tapi isinya motivasi; main TikTok, tapi isinya syiar Islam.
3. Teladan Nabi & Ulama
Rasulullah SAW bersabda:
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.”
(HR. Ahmad)
Maka, santri milenial harus memberi manfaat: di kelas, di masyarakat, di dunia digital. Jadilah agen perubahan.
KH. Ahmad Dahlan berkata: “Hidup-hidupilah Muhammadiyah, jangan mencari hidup di Muhammadiyah.”
KH. Hasyim Asy’ari menambahkan: “Cintailah ulama, karena mereka pewaris para nabi.”
Pesan ulama ini menegaskan: santri harus menjaga tradisi, tapi juga berinovasi.
Pantun Inspiratif
Naik delman keliling kota,
Singgah sebentar ke alun-alun.
Santri milenial teruslah berkarya,
Jadi penerang di zaman digital nan serba bingung.
Beli sarung warnanya biru,
Dibawa pulang ke rumah santri.
Santri milenial jaga ilmu,
Agar agama tetap lestari.
Penutup
Hadirin yang saya hormati,
Hari Santri bukan hanya perayaan, tapi momentum untuk kita, para santri milenial, meneguhkan diri:
-
Menjadi penjaga tradisi ulama.
-
Menjadi inovator di era digital.
-
Menjadi generasi Qur’ani yang bermanfaat bagi umat.
Semoga kita semua mendapat syafaat Rasulullah SAW dan menjadi santri milenial yang membawa cahaya Islam ke seluruh penjuru dunia.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman, Islam, dan kesehatan sehingga kita bisa berkumpul dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, teladan sepanjang zaman, yang membawa risalah Islam rahmatan lil ‘alamin.
Pembukaan
Hadirin yang dimuliakan Allah,
Hari ini kita memperingati Hari Santri Nasional. Santri bukan hanya mereka yang duduk di pondok dengan sarung dan kitab kuning, tapi juga santri milenial yang mewarisi semangat perjuangan ulama terdahulu, lalu menerjemahkannya ke dalam tantangan zaman modern.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.”
(QS. Ali Imran: 104)
Santri milenial hari ini harus jadi bagian dari golongan tersebut: penyeru kebaikan, penjaga akhlak, sekaligus pembawa peradaban.
Isi Pidato
1. Sejarah Santri
Santri memiliki peran besar dalam sejarah bangsa. KH. Hasyim Asy’ari dengan Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 menyerukan santri untuk mempertahankan kemerdekaan. Dari situlah Hari Santri lahir. Jadi, darah perjuangan itu sudah diwariskan dari ulama kepada kita.
2. Santri Milenial
Santri masa kini berbeda dengan santri dulu. Kalau dulu santri belajar pakai kitab kuning, sekarang bisa pakai e-book. Kalau dulu nulis pakai papan tulis kapur, sekarang pakai laptop dan tablet.
Namun, kata pepatah ulama:
“Man tasyabbaha bi qoumin fahuwa minhum”
(Barang siapa menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk bagian dari mereka.)
Artinya, kalau santri ikut arus digital, jangan sampai ikut budaya negatifnya. Santri milenial tetap harus membedakan diri: aktif di medsos, tapi kontennya dakwah; update status, tapi isinya motivasi; main TikTok, tapi isinya syiar Islam.
3. Teladan Nabi & Ulama
Rasulullah SAW bersabda:
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.”
(HR. Ahmad)
Maka, santri milenial harus memberi manfaat: di kelas, di masyarakat, di dunia digital. Jadilah agen perubahan.
KH. Ahmad Dahlan berkata: “Hidup-hidupilah Muhammadiyah, jangan mencari hidup di Muhammadiyah.”
KH. Hasyim Asy’ari menambahkan: “Cintailah ulama, karena mereka pewaris para nabi.”
Pesan ulama ini menegaskan: santri harus menjaga tradisi, tapi juga berinovasi.
Pantun Inspiratif
Naik delman keliling kota,
Singgah sebentar ke alun-alun.
Santri milenial teruslah berkarya,
Jadi penerang di zaman digital nan serba bingung.
Beli sarung warnanya biru,
Dibawa pulang ke rumah santri.
Santri milenial jaga ilmu,
Agar agama tetap lestari.
Penutup
Hadirin yang saya hormati,
Hari Santri bukan hanya perayaan, tapi momentum untuk kita, para santri milenial, meneguhkan diri:
-
Menjadi penjaga tradisi ulama.
-
Menjadi inovator di era digital.
-
Menjadi generasi Qur’ani yang bermanfaat bagi umat.
Semoga kita semua mendapat syafaat Rasulullah SAW dan menjadi santri milenial yang membawa cahaya Islam ke seluruh penjuru dunia.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Download