iklan semua halaman

Jumat, 03 Oktober 2025

NASKAH PIDATO ALWI MIZAN ABABIL DI HARI SANTRI NASIONAL 2025

 



NASKAH PIDATO ALWI MIZAN ABABIL

HARI SANTRI NASIONAL 2025

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, segala puji bagi Allah Rabb semesta alam, yang telah menganugerahkan kita nikmat iman, Islam, dan kemerdekaan bangsa. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta pengikut beliau hingga akhir zaman.

Hadirin yang dirahmati Allah, izinkan saya membuka pidato ini dengan satu kalimat semangat:
“Santri hari ini adalah pejuang ilmu, santri besok adalah pemimpin bangsa, dan santri selamanya adalah pengawal perdamaian dunia.”

Yang saya hormati para alim ulama, para kiai, para ustadz, para tokoh masyarakat, hadirin sekalian, serta khususnya kepada panitia penyelenggara Acara Lomba Hari Santri Nasional 2025, saya haturkan penghargaan setinggi-tingginya atas terselenggaranya acara mulia ini. Semoga segala usaha panitia bernilai ibadah di sisi Allah SWT.

Tema:
Pada kesempatan yang penuh berkah ini, tema kita adalah:
“Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Perdamaian Dunia.”

Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Hujurat ayat 13:

“Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di sisi Allah ialah yang paling bertakwa di antara kamu.”

Ayat ini menegaskan bahwa perbedaan bangsa, suku, dan budaya bukan untuk saling bermusuhan, melainkan untuk membangun persaudaraan, kedamaian, dan saling menghormati.

Rasulullah SAW bersabda:

“Al-Muslimu man salima al-muslimuuna min lisaanihi wa yadihi.”
(Seorang muslim sejati adalah orang yang kaum muslimin lainnya selamat dari gangguan lisan dan tangannya). (HR. Bukhari-Muslim)

Hadis ini menegaskan bahwa perdamaian adalah inti dari Islam, menjaga lisan dan perbuatan agar tidak menyakiti sesama adalah kunci ketentraman masyarakat dan bangsa.

Para ulama sepakat bahwa menjaga keamanan, kedamaian, dan persatuan umat termasuk bagian dari maqashid al-syariah (tujuan syariat Islam), yaitu menjaga jiwa, menjaga agama, menjaga akal, menjaga keturunan, dan menjaga harta. Semua ini tidak akan terwujud tanpa perdamaian.

Sejarah mencatat, santri memiliki andil besar dalam kemerdekaan Indonesia. Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 yang digagas oleh Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari adalah bukti nyata bahwa santri siap mengorbankan jiwa raga untuk mempertahankan NKRI. Maka tidaklah berlebihan jika Hari Santri Nasional diperingati setiap tahun sebagai pengingat bahwa santri adalah penjaga bangsa, pengawal kemerdekaan, dan pejuang perdamaian.

Dari Al-Qur’an, hadis, ijmak ulama, dan sejarah perjuangan santri, kita bisa menyimpulkan bahwa:
Mengawal Indonesia Merdeka menuju Perdamaian Dunia adalah kewajiban kita bersama, agar negeri ini terus menjadi rahmat bagi seluruh alam.

Oleh karena itu, mari kita semua – santri, ulama, masyarakat, dan seluruh warga negara Indonesia – bahu membahu menjaga persatuan, menolak segala bentuk perpecahan, serta menjadi duta perdamaian baik di dalam negeri maupun di dunia internasional.

Selanjutnya Mari Kita Berdoa bersama “Ya Allah, jadikanlah santri Indonesia generasi yang berilmu, berakhlak, dan siap menjadi pemimpin masa depan. Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan berkah-Mu atas negeri kami, jadikan Indonesia negeri yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. Amin ya Rabbal ‘alamin.”

Terakhir, izinkan saya menutup pidato ini dengan sebuah pantun:

Santri berbaris di halaman asrama,
Suara azan menggema di sore hari.
Santri mengawal bangsa dengan jiwa dan doa,
Menuju perdamaian dunia sepanjang abadi.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Download

Tidak ada komentar:

Trends post

🕌 PIDATO HAUL KEMATIAN

Tema: Menghidupkan Nilai-Nilai Kebaikan dari Orang yang Telah Tiada 1. Pembukaan (± 3 menit) Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh....