iklan semua halaman

Jumat, 26 September 2025

TEKS PIDATO TENTANG HARI SANTRI NASIONAL

                                                       Teks Pidato Hari Santri Nasional



Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah SWT, Tuhan semesta alam. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya, serta umatnya hingga akhir zaman.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Hari ini kita memperingati Hari Santri Nasional, sebuah momentum bersejarah yang ditetapkan pemerintah untuk mengenang peran besar santri dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa, sekaligus meneguhkan peran santri di era pembangunan dan modernisasi. Santri bukan hanya identik dengan sorban, kitab kuning, dan pesantren, melainkan juga semangat cinta tanah air, cinta ilmu, serta cinta agama.


Landasan dalam Al-Qur’an

Allah SWT berfirman dalam Surah At-Taubah ayat 122:

"Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya."

Ayat ini menegaskan bahwa pentingnya ada sebagian umat yang mendalami ilmu agama. Santri adalah wujud nyata dari ayat ini, yaitu orang-orang yang memperdalam agama di pesantren, lalu menyampaikan ilmunya demi kebaikan umat dan bangsa.


Landasan dalam Hadis

Rasulullah SAW bersabda:

"Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga." (HR. Muslim)

Hadis ini menunjukkan bahwa menuntut ilmu adalah jalan mulia, dan para santri dengan tekun menapaki jalan tersebut. Santri bukan hanya belajar untuk dirinya sendiri, tapi juga untuk memberi manfaat kepada masyarakat.


Landasan Ijma’

Para ulama sepakat (ijma’) bahwa menuntut ilmu agama adalah fardhu kifayah, bahkan ada bagian yang menjadi fardhu ‘ain bagi setiap muslim. Maka, keberadaan santri sebagai penuntut ilmu adalah bentuk nyata pelaksanaan ijma’ ulama tentang kewajiban menuntut ilmu.


Landasan Qiyas

Dalam qiyas, menuntut ilmu agama dapat dianalogikan seperti obat bagi penyakit. Jika penyakit fisik butuh obat jasmani, maka penyakit hati dan kebodohan butuh obat berupa ilmu agama. Maka, para santri adalah “dokter” bagi umat yang mengobati kebodohan dan menjaga iman masyarakat.


Penjelasan dan Relevansi

Hadirin yang berbahagia,

Hari Santri Nasional bukan sekadar peringatan simbolis. Ia adalah momentum untuk mengingat bahwa cinta tanah air adalah bagian dari iman (hubbul wathan minal iman). Santri telah membuktikan hal itu sejak resolusi jihad KH. Hasyim Asy’ari tahun 1945, yang mendorong umat Islam berjuang mempertahankan kemerdekaan.

Di era sekarang, peran santri bukan lagi mengangkat senjata, tapi mengangkat pena, teknologi, dan akhlak mulia. Santri harus siap menghadapi tantangan global, sekaligus menjaga nilai-nilai agama, moralitas, dan kebangsaan.


Pantun Penutup

Belajar ngaji di waktu pagi,
Ilmu dan iman semakin terpatri.
Santri berbakti untuk negeri,
Jayalah Islam sepanjang hari.


Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Download

Tidak ada komentar:

Trends post

🕌 PIDATO HAUL KEMATIAN

Tema: Menghidupkan Nilai-Nilai Kebaikan dari Orang yang Telah Tiada 1. Pembukaan (± 3 menit) Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh....