iklan semua halaman

Jumat, 26 September 2025

PIDATO TENTANG KEUTAMAAN ORANG MEMBANGUN MASJID

 

PIDATO TENTANG KEUTAMAAN ORANG MEMBANGUN MASJID



Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.

Hadirin yang dimuliakan Allah,

Pada kesempatan kali ini, marilah kita renungkan bersama tentang keutamaan orang yang membangun masjid. Masjid bukan hanya sekedar bangunan fisik, tetapi merupakan rumah Allah di muka bumi. Dari masjidlah lahir generasi beriman, berilmu, dan berakhlak mulia.

Dalil dari Al-Qur’an

Allah SWT berfirman dalam surah At-Taubah ayat 18:

“Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan tidak takut kecuali kepada Allah. Mudah-mudahan mereka termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk.”

Ayat ini menjelaskan bahwa orang yang membangun dan memakmurkan masjid adalah tanda keimanan yang sejati.

Dalil dari Hadist

Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa membangun masjid karena Allah, walaupun hanya sebesar sarang burung atau lebih kecil, maka Allah akan membangunkan untuknya rumah di surga.”
(HR. Ibnu Majah dan Ahmad)

Hadis ini menegaskan bahwa sekecil apapun peran kita dalam membangun masjid, Allah menjanjikan pahala yang besar berupa rumah di surga.

Sejarah

Jika kita menengok sejarah, Rasulullah SAW ketika hijrah ke Madinah, hal pertama yang beliau lakukan adalah membangun Masjid Quba dan Masjid Nabawi. Itu menandakan bahwa masjid adalah pusat peradaban Islam, tempat ibadah, pendidikan, musyawarah, hingga mengatur urusan umat.

Banyak tokoh Islam sepanjang sejarah juga dikenal karena membangun masjid, seperti para khalifah, sultan, hingga ulama. Bahkan di Indonesia, masjid menjadi pusat perjuangan melawan penjajah sekaligus pusat dakwah dan pendidikan masyarakat.

Hadirin yang berbahagia,

Membangun masjid adalah investasi jangka panjang, yaitu amal jariyah yang pahalanya akan terus mengalir meskipun kita sudah meninggal dunia. Maka, mari kita berlomba-lomba dalam membangun dan memakmurkan masjid, baik dengan tenaga, harta, maupun doa.

Pantun Penutup

Jalan-jalan ke pasar beli kelapa,
Jangan lupa beli ikan teri.
Mari bersama bangun masjid tercinta,
Pahalanya mengalir sampai ke negeri abadi.

Masjid indah tempat berseri,
Tempat ibadah umat sejati.
Bangun masjid bukti hati suci,
Balasannya surga hakiki.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Download

PIDATO KEUTAMAAN ORANG YANG MEMULIAKAN MASJID

 

📜 PIDATO KEUTAMAAN ORANG YANG MEMULIAKAN MASJID



Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.

Hadirin yang dimuliakan Allah,
Pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan pidato tentang “Keutamaan Orang yang Memuliakan Masjid.”


Dalil Al-Qur’an

Allah SWT berfirman dalam QS. At-Taubah ayat 18:

“Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan tidak takut kepada siapa pun selain kepada Allah. Maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.”

Ayat ini menegaskan bahwa memuliakan masjid adalah tanda orang yang imannya benar.


Dalil Hadis

Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa yang pergi ke masjid di pagi atau sore hari, maka Allah akan menyiapkan untuknya tempat di surga setiap kali ia pergi.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menjelaskan bahwa mereka yang memuliakan masjid dengan menghadirinya, akan mendapatkan balasan surga.


Sejarah Inspiratif

Hadirin yang berbahagia,
Sejak zaman Rasulullah SAW, masjid bukan hanya tempat shalat. Masjid Nabawi di Madinah menjadi pusat ibadah, pendidikan, musyawarah, hingga strategi perjuangan umat Islam. Para sahabat senantiasa memuliakan masjid dengan membersihkan, menjaga, dan meramaikannya.

Bahkan ada seorang wanita di zaman Nabi yang tugasnya hanya membersihkan masjid. Ketika beliau wafat, Rasulullah SAW mendoakannya secara khusus. Ini menunjukkan betapa tinggi kedudukan orang yang memuliakan masjid.


Makna Memuliakan Masjid

Memuliakan masjid bukan sekadar membangunnya, tetapi juga:

  1. Rajin shalat berjamaah.

  2. Menjaga kebersihan masjid.

  3. Mengadakan kegiatan keagamaan.

  4. Menghormati adab saat berada di dalamnya.


Pantun Penutup

Naik perahu di sungai seberang,
Sampai dermaga hati pun riang.
Siapa ke masjid siang dan malam,
Allah janjikan surga yang tenang.

Burung dara terbang beriring,
Hinggap di dahan dekat halaman.
Mari muliakan masjid yang gading,
Agar hidup penuh keberkahan.


Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Download

PIDATO TENTANG AMAL JARIYAH

 

📜 PIDATO TENTANG AMAL JARIYAH



Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan seluruh umatnya hingga akhir zaman.

Hadirin yang dirahmati Allah,
Pada kesempatan ini izinkan saya menyampaikan pidato tentang “Amal Jariyah”.


Dalil Al-Qur’an

Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 261:

“Perumpamaan orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”

Ayat ini menegaskan bahwa amal jariyah yang dilakukan ikhlas karena Allah akan terus berkembang pahalanya.


Dalil Hadis

Rasulullah SAW bersabda:

“Apabila manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakannya.”
(HR. Muslim)

Hadis ini menegaskan bahwa amal jariyah adalah tabungan abadi yang terus mengalir meski kita telah tiada.


Sejarah Inspiratif

Dalam sejarah Islam, para sahabat Nabi banyak yang berlomba-lomba melakukan amal jariyah. Misalnya, Utsman bin Affan RA yang mewakafkan sumur Raumah di Madinah. Sampai hari ini, sumur itu masih mengalirkan air dan menjadi bukti nyata betapa sedekah jariyah terus memberikan manfaat bagi umat.


Makna Amal Jariyah

Amal jariyah mencakup banyak hal, di antaranya:

  1. Membangun masjid agar umat bisa beribadah.

  2. Mewakafkan harta untuk pendidikan dan dakwah.

  3. Ilmu yang bermanfaat yang terus diajarkan.

  4. Membantu anak yatim dan dhuafa dengan sarana yang berkelanjutan.

Semua itu menjadi amal yang pahalanya terus mengalir meskipun kita sudah berada di alam kubur.


Pantun Penutup

Pergi ke pasar membeli pepaya,
Singgah sebentar membeli jajan.
Tinggalkan amal yang jadi jariyah,
Pahalanya abadi sepanjang zaman.

Burung merpati terbang melayang,
Hinggap sebentar di dahan randu.
Mari beramal sebelum hilang,
Bekal di akhirat tiada yang semu.


Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Download

Teks Pidato tentang Berbakti kepada Kedua Orang Tua

 

📜 Teks Pidato tentang Berbakti kepada Kedua Orang Tua



Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman, Islam, dan kesehatan sehingga kita dapat berkumpul di tempat mulia ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan umat beliau hingga akhir zaman.

Hadirin yang dirahmati Allah,
Pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan pidato tentang “Pentingnya Berbakti kepada Kedua Orang Tua.”

1. Dalil Al-Qur’an

Allah SWT berfirman dalam Surah Luqman ayat 14:

وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ ۖ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ

Artinya: “Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada-Kulah kembalimu.”

Ayat ini menunjukkan betapa Allah menekankan agar kita bersyukur dan berbakti, tidak hanya kepada-Nya tetapi juga kepada orang tua.

2. Dalil Hadis

Rasulullah SAW bersabda:

“Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua, dan murka Allah tergantung pada murka orang tua.”
(HR. Tirmidzi)

Hadis ini menjelaskan bahwa keridhaan Allah sangat erat hubungannya dengan keridhaan orang tua kita.

3. Kisah Inspiratif

Dalam sejarah Islam, ada kisah Uwais Al-Qarni, seorang tabi’in yang begitu berbakti kepada ibunya. Meski tidak pernah bertemu langsung dengan Rasulullah, doa Uwais sangat mustajab karena baktinya kepada sang ibu. Rasulullah bahkan berpesan kepada sahabat-sahabatnya agar meminta doa kepada Uwais. Ini membuktikan bahwa bakti kepada orang tua bisa mengangkat derajat seorang hamba.

4. Penutup dan Ajakan

Hadirin yang dirahmati Allah,
Berbakti kepada orang tua bukan hanya kewajiban, tetapi juga jalan menuju surga. Maka mari kita bahagiakan orang tua selagi mereka masih ada. Jika telah tiada, doakan mereka dengan tulus, sedekahkan amal jariyah atas nama mereka.

5. Pantun Penutup

Pergi ke pasar membeli selada,
Jangan lupa membawa belanjaan.
Berbaktilah pada orang tua,
Agar hidup penuh keberkahan.

Naik sepeda ke kota Garut,
Singgah sebentar membeli roti.
Doa orang tua jangan pernah putus,
Karena itu kunci masuk surga nanti.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Download

PIDATO PERESMIAN MASJID

 

             PIDATO PERESMIAN MASJID



Tema: Syukuran Gunting Pita Masjid Baru

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah SWT yang telah memberi kita kesempatan untuk hadir di acara syukuran gunting pita peresmian masjid yang insyaAllah menjadi rumah Allah penuh berkah. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang telah mengajarkan pentingnya membangun dan memakmurkan masjid.


Pembukaan dengan Semangat dan Sedikit Kocak

Hadirin yang berbahagia,

Alhamdulillah, setelah sekian lama kita menabung, berdiskusi, gotong-royong, bahkan sampai ada yang rela jual kambing buat nyumbang semen, hari ini akhirnya masjid kita bisa diresmikan. Kalau dulu kita shalatnya masih berdesakan, sekarang insyaAllah bisa lebih khusyuk, asal jangan kebanyakan rebahan di karpet empuknya.

Masjid ini bukan hanya tempat shalat, tapi juga tempat kita curhat sama Allah. Bedanya, kalau curhat ke teman bisa bocor, curhat ke Allah insyaAllah aman.


Dalil Al-Qur’an

Allah SWT berfirman dalam Surah At-Taubah ayat 18:

"Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan tidak takut kepada siapa pun selain kepada Allah. Maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk."

Ayat ini menegaskan bahwa membangun dan memakmurkan masjid adalah ciri orang beriman.


Hadis Nabi

Rasulullah SAW bersabda:

"Barangsiapa membangun masjid karena Allah, maka Allah akan membangunkan untuknya rumah di surga." (HR. Bukhari dan Muslim)

MasyaAllah, jadi yang patungan semen, nyumbang pasir, bahkan yang bantu angkat-angkat batu pun insyaAllah sudah punya “DP rumah” di surga.


Makna Syukuran Gunting Pita

Hadirin yang dimuliakan Allah,

Acara gunting pita ini bukan sekadar potong pita warna-warni, tapi simbol membuka pintu rahmat Allah. Pita boleh dipotong, tapi semangat ibadah jangan ikut terpotong.

Mari kita jadikan masjid ini:

  1. Tempat ibadah – shalat berjamaah, dzikir, tilawah.

  2. Tempat belajar – pengajian, kajian kitab, pendidikan anak.

  3. Tempat silaturahmi – mempererat ukhuwah Islamiyah.

  4. Tempat solusi hidup – dari masalah hati sampai masalah hutang (asal jangan minta masjid yang bayarin, ya).


Pantun Penutup

Pergi ke masjid shalat berjamaah,
Habis shalat hati pun tenang.
Mari kita ramaikan rumah Allah,
Agar hidup berkah dan lapang.

Karpet hijau terasa sejuk,
Azan berkumandang bikin semangat.
Masjid berdiri megah dan kukuh,
Ayo masuk, jangan cuma lewat!


Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Download

PIDATO TAHUN BARU ISLAM

 

PIDATO TAHUN BARU ISLAM



Tema: Pentingnya Peringatan Tahun Baru Islam

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman, Islam, dan kesehatan, sehingga kita dapat berkumpul dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam, 1 Muharram. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan seluruh pengikut beliau hingga akhir zaman.


Pendahuluan

Hadirin yang dimuliakan Allah,

Peringatan Tahun Baru Islam bukan hanya pergantian angka tahun dalam kalender hijriyah. Lebih dari itu, ia mengingatkan kita kepada peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah, yang menjadi tonggak sejarah perjuangan umat Islam.


Dalil Al-Qur’an

Allah SWT berfirman dalam Surah At-Taubah ayat 20:

"Orang-orang yang beriman, berhijrah, dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa mereka, lebih besar derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan."

Ayat ini menegaskan bahwa hijrah adalah simbol ketaatan, perjuangan, dan pengorbanan yang menjadi dasar penetapan kalender hijriyah.


Dalil Hadis

Rasulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya setiap amal itu tergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan. Barang siapa hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barang siapa hijrahnya karena dunia atau wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya kepada apa yang ia niatkan." (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini mengingatkan kita bahwa hijrah bukan hanya berpindah tempat, tetapi perubahan niat, akhlak, dan perbuatan menuju ridha Allah.


Kisah Sejarah

Hadirin yang berbahagia,

Hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah adalah peristiwa besar yang menjadi dasar penanggalan Islam. Saat itu, umat Islam mengalami penindasan di Makkah. Atas perintah Allah, Nabi dan para sahabat berhijrah untuk menyelamatkan akidah dan membangun masyarakat Islam di Madinah.

Dari hijrah inilah lahir persaudaraan antara kaum Muhajirin dan Anshar, berdirinya Masjid Nabawi, serta lahirnya pemerintahan Islam yang adil. Oleh karena itu, Khalifah Umar bin Khattab menjadikan peristiwa hijrah sebagai awal kalender Islam.


Makna dan Hikmah Tahun Baru Islam

  1. Muhasabah diri: memperbaiki amal tahun lalu dan meningkatkan ibadah di tahun baru.

  2. Semangat hijrah: meninggalkan keburukan menuju kebaikan.

  3. Menguatkan ukhuwah: sebagaimana persaudaraan Muhajirin dan Anshar.

  4. Meneguhkan syukur atas nikmat Islam yang telah Allah berikan.


Pantun Penutup

Beli ketupat di pasar Senen,
Bungkus rapi di dalam kain.
Sambut Muharram dengan iman,
Tingkatkan amal menuju yang baik.

Pergi ke sawah menanam padi,
Padi subur karena pupuknya.
Tahun baru Islam mari syukuri,
Hijrahkan diri demi ridha-Nya.


Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Download

PIDATO HALAL BIHALAL

 

PIDATO HALAL BIHALAL



Tema: Pentingnya Acara Halal Bihalal

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman, Islam, dan kesehatan sehingga kita dapat berkumpul pada acara yang penuh berkah ini, yaitu Halal Bihalal. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.


Pendahuluan

Hadirin yang dimuliakan Allah,

Acara halal bihalal merupakan tradisi khas bangsa Indonesia yang dilakukan setelah Hari Raya Idul Fitri. Walaupun istilah “halal bihalal” tidak dikenal di negeri Arab, tetapi esensi dan tujuannya sangat sesuai dengan ajaran Islam, yaitu saling memaafkan, mempererat silaturahmi, dan memperkuat ukhuwah Islamiyah.


Dalil dari Al-Qur’an

Allah SWT berfirman dalam Surah An-Nur ayat 22:

"Dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Ayat ini menegaskan pentingnya memaafkan kesalahan orang lain. Maka halal bihalal adalah wujud nyata dari ayat tersebut, di mana kita saling membuka hati untuk memaafkan.


Dalil dari Hadis

Rasulullah SAW bersabda:

"Tidaklah harta berkurang karena sedekah, tidaklah Allah menambah kepada seorang hamba dengan memberi maaf melainkan kemuliaan, dan tidaklah seseorang merendah diri karena Allah melainkan Allah akan mengangkat derajatnya." (HR. Muslim)

Hadis ini mengajarkan bahwa memaafkan bukan membuat kita hina, tetapi justru memuliakan kita di sisi Allah.


Sejarah Halal Bihalal

Hadirin yang berbahagia,

Tradisi halal bihalal di Indonesia pertama kali digagas oleh KH. Abdul Wahab Chasbullah, salah satu tokoh pendiri Nahdlatul Ulama. Pada masa Presiden Soekarno, bangsa Indonesia sedang dilanda perpecahan politik. KH. Wahab mengusulkan agar diadakan acara silaturahmi nasional dengan istilah “halal bihalal”. Ternyata gagasan ini mampu menyatukan para tokoh bangsa.

Sejak saat itu, halal bihalal menjadi tradisi umat Islam Indonesia setelah Idul Fitri. Jadi, halal bihalal bukan sekadar budaya, tapi sarana dakwah, persatuan, dan memperkokoh ukhuwah.


Makna dan Hikmah Halal Bihalal

  1. Meningkatkan silaturahmi antar sesama muslim.

  2. Menghapus dosa antar manusia melalui saling memaafkan.

  3. Memperkuat persatuan umat dan bangsa.

  4. Mengamalkan nilai Al-Qur’an dan Hadis dalam kehidupan sehari-hari.

  5. Mengurangi permusuhan dan dendam, sehingga tercipta masyarakat yang damai.


Penutup dengan Pantun

Kalau ada sumur di ladang,
Boleh kita menumpang mandi.
Kalau ada salah dan khilaf,
Mari kita saling menghalalkan diri.

Jalan-jalan ke kota Mekah,
Jangan lupa beli kurma manis.
Mari kita jaga ukhuwah,
Agar hidup penuh berkah dan harmonis.


Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Download

PIDATO MAULID NABI MUHAMMAD SAW

 

PIDATO MAULID NABI MUHAMMAD SAW



Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman, Islam, dan kesehatan sehingga kita dapat berkumpul di majelis mulia ini dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta pengikutnya hingga akhir zaman.

Hadirin yang dimuliakan Allah,

Hari Maulid Nabi bukan sekadar seremonial tahunan, tetapi momentum untuk meneguhkan kembali kecintaan kita kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa umat manusia dari zaman kegelapan menuju zaman penuh cahaya iman.


Landasan Al-Qur’an

Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Ahzab ayat 21:

"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah."

Ayat ini menegaskan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah teladan terbaik. Maka memperingati kelahirannya adalah wujud syukur sekaligus sarana meneladani akhlak beliau.


Landasan Hadis

Rasulullah SAW bersabda:

"Barangsiapa yang mencintai sunnahku, maka sungguh ia mencintaiku. Dan barangsiapa mencintaiku, maka ia akan bersamaku di surga." (HR. Tirmidzi)

Hadis ini menekankan bahwa kecintaan kepada Nabi SAW akan membawa kita dekat dengan beliau di surga. Peringatan maulid adalah salah satu cara menumbuhkan kecintaan itu.

Selain itu, Nabi SAW juga memperingati hari kelahirannya dengan berpuasa sunnah pada hari Senin. Ketika ditanya sebabnya, beliau menjawab:

"Itulah hari aku dilahirkan, dan hari aku diutus atau diturunkan Al-Qur’an kepadaku." (HR. Muslim)

Ini menunjukkan bahwa memperingati kelahiran beliau adalah amalan yang dibenarkan.


Sejarah Peringatan Maulid

Hadirin yang berbahagia,

Tradisi peringatan Maulid Nabi sudah berlangsung sejak lama. Catatan sejarah menyebutkan bahwa Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi dan penguasa Islam lainnya menghidupkan peringatan Maulid sebagai sarana membangkitkan semangat umat Islam menghadapi musuh, sekaligus mengajarkan kecintaan kepada Rasulullah SAW.

Di Indonesia, para wali dan ulama menjadikan Maulid Nabi sebagai media dakwah. Lewat Maulid, masyarakat diajak mengenal akhlak Nabi, membaca shalawat, dan mempererat ukhuwah Islamiyah.


Makna dan Hikmah Maulid

  1. Wujud Syukur kepada Allah karena telah mengutus Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi seluruh alam.

  2. Menumbuhkan Kecintaan kepada Nabi dengan memperbanyak shalawat.

  3. Meneladani Akhlak Nabi dalam kehidupan sehari-hari.

  4. Mempererat Persatuan umat Islam dengan berkumpul dalam majelis ilmu dan dzikir.

  5. Menjadi Momentum Dakwah untuk mengingatkan umat agar tidak jauh dari ajaran Rasulullah.


Penutup dengan Pantun

Pergi ke pasar membeli jambu,
Jangan lupa bawa ke rumah.
Cinta Rasul janganlah ragu,
Agar selamat dunia akhirat indah.

Burung merpati terbang berdua,
Hinggap di dahan pohon kelapa.
Mari ikuti akhlak mulia,
Agar hidup penuh berkah dan bahagia.


Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Download

TEKS PIDATO TENTANG HARI SANTRI NASIONAL

                                                       Teks Pidato Hari Santri Nasional



Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah SWT, Tuhan semesta alam. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya, serta umatnya hingga akhir zaman.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Hari ini kita memperingati Hari Santri Nasional, sebuah momentum bersejarah yang ditetapkan pemerintah untuk mengenang peran besar santri dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa, sekaligus meneguhkan peran santri di era pembangunan dan modernisasi. Santri bukan hanya identik dengan sorban, kitab kuning, dan pesantren, melainkan juga semangat cinta tanah air, cinta ilmu, serta cinta agama.


Landasan dalam Al-Qur’an

Allah SWT berfirman dalam Surah At-Taubah ayat 122:

"Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya."

Ayat ini menegaskan bahwa pentingnya ada sebagian umat yang mendalami ilmu agama. Santri adalah wujud nyata dari ayat ini, yaitu orang-orang yang memperdalam agama di pesantren, lalu menyampaikan ilmunya demi kebaikan umat dan bangsa.


Landasan dalam Hadis

Rasulullah SAW bersabda:

"Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga." (HR. Muslim)

Hadis ini menunjukkan bahwa menuntut ilmu adalah jalan mulia, dan para santri dengan tekun menapaki jalan tersebut. Santri bukan hanya belajar untuk dirinya sendiri, tapi juga untuk memberi manfaat kepada masyarakat.


Landasan Ijma’

Para ulama sepakat (ijma’) bahwa menuntut ilmu agama adalah fardhu kifayah, bahkan ada bagian yang menjadi fardhu ‘ain bagi setiap muslim. Maka, keberadaan santri sebagai penuntut ilmu adalah bentuk nyata pelaksanaan ijma’ ulama tentang kewajiban menuntut ilmu.


Landasan Qiyas

Dalam qiyas, menuntut ilmu agama dapat dianalogikan seperti obat bagi penyakit. Jika penyakit fisik butuh obat jasmani, maka penyakit hati dan kebodohan butuh obat berupa ilmu agama. Maka, para santri adalah “dokter” bagi umat yang mengobati kebodohan dan menjaga iman masyarakat.


Penjelasan dan Relevansi

Hadirin yang berbahagia,

Hari Santri Nasional bukan sekadar peringatan simbolis. Ia adalah momentum untuk mengingat bahwa cinta tanah air adalah bagian dari iman (hubbul wathan minal iman). Santri telah membuktikan hal itu sejak resolusi jihad KH. Hasyim Asy’ari tahun 1945, yang mendorong umat Islam berjuang mempertahankan kemerdekaan.

Di era sekarang, peran santri bukan lagi mengangkat senjata, tapi mengangkat pena, teknologi, dan akhlak mulia. Santri harus siap menghadapi tantangan global, sekaligus menjaga nilai-nilai agama, moralitas, dan kebangsaan.


Pantun Penutup

Belajar ngaji di waktu pagi,
Ilmu dan iman semakin terpatri.
Santri berbakti untuk negeri,
Jayalah Islam sepanjang hari.


Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Download

TEKS PIDATO SINGKAT TENTANG IMAN

 

                                PIDATO TENTANG IMAN



Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, segala puji hanya bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam. Shalawat serta salam kita curahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan seluruh umat beliau hingga akhir zaman.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Pada kesempatan yang mulia ini, izinkan saya menyampaikan sebuah pidato singkat dengan judul:

"IMAN: Pondasi Hidup Seorang Muslim"

Iman adalah dasar dan fondasi utama dalam kehidupan seorang Muslim. Tanpa iman, manusia ibarat bangunan tanpa pondasi – mudah roboh, mudah terombang-ambing oleh ujian dunia.

Iman bukan hanya di lisan, tapi harus tertanam di hati dan dibuktikan dengan amal perbuatan.

Dalil Hadis tentang Iman

Rasulullah SAW bersabda:

"Iman itu ada lebih dari enam puluh cabang. Yang paling utama adalah ucapan 'La ilaha illallah' dan yang paling rendah adalah menyingkirkan duri dari jalan. Dan rasa malu adalah salah satu cabang dari iman."
(HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini mengajarkan bahwa iman bukan hanya percaya, tetapi juga berbuat baik — bahkan yang sederhana seperti menyingkirkan duri di jalan.

Kisah Inspiratif: Bilal bin Rabah

Mari kita teladani kisah Bilal bin Rabah, seorang budak yang masuk Islam di awal dakwah Rasulullah. Ia disiksa karena mempertahankan imannya, dipaksa kembali ke agama lama, namun ia tetap berkata, “Ahad, Ahad!” — Satu, Satu (Tuhan yang Esa).

Apa yang membuat Bilal kuat? Iman!

Berkat imannya, ia dimuliakan Allah. Rasulullah bahkan bersabda bahwa ia mendengar suara langkah Bilal di surga karena amalannya.

Iman Harus Dijaga

Iman itu bisa naik dan turun. Naik karena ketaatan, turun karena maksiat. Maka dari itu, kita harus menjaganya dengan:

  • Banyak berzikir

  • Rajin shalat

  • Membaca Al-Qur’an

  • Berkumpul dengan orang-orang saleh

Pantun Lucu Tapi Bermakna

Nah, biar nggak tegang, saya kasih pantun lucu:

Jalan-jalan ke Kota Bekasi,
Jangan lupa beli donat isi.
Kalau iman belum di hati,
Hati-hati, bisa tersesat nanti!

Nonton bola di malam hari,
Sambil ngopi di warung Pak Bari.
Kalau iman tak dipelihara lagi,
Syetan senang, kita yang rugi!

Hadirin yang dimuliakan Allah,

Marilah kita jadikan iman sebagai penuntun hidup. Karena dengan iman, hidup kita akan terarah, hati kita akan tenang, dan insyaAllah, akhir hidup kita pun husnul khatimah.

Penutup:

Semoga kita semua termasuk golongan orang yang beriman, bertakwa, dan istiqamah hingga akhir hayat.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Download

Trends post

🕌 PIDATO HAUL KEMATIAN

Tema: Menghidupkan Nilai-Nilai Kebaikan dari Orang yang Telah Tiada 1. Pembukaan (± 3 menit) Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh....