Pidato Tentang Akhlak
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Alhamdulillah, segala puji dan syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala, karena dengan nikmat dan rahmat-Nya kita dapat berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, teladan utama dalam akhlak mulia.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Tema yang akan saya sampaikan pada kesempatan kali ini adalah akhlak.
Akhlak merupakan perhiasan bagi seorang muslim. Tanpa akhlak, ilmu dan ibadah tidak akan sempurna. Bahkan Nabi Muhammad SAW diutus ke dunia salah satu tujuannya adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia. Sebagaimana sabda beliau dalam sebuah hadis:
“Innama bu’itstu liutammima makarimal akhlaq”
Artinya: “Sesungguhnya aku diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Ahmad).
Hadirin sekalian,
Akhlak mulia adalah cerminan dari hati yang bersih dan iman yang kuat. Dengan akhlak, seorang anak akan berbakti kepada orang tua, seorang pelajar akan hormat kepada gurunya, seorang pemimpin akan adil kepada rakyatnya, dan seorang muslim akan menjadi pribadi yang bermanfaat bagi lingkungannya.
Al-Qur’an pun mengingatkan kita dalam Surah Al-Qalam ayat 4:
“Wa innaka la’ala khuluqin ‘azhim”
Artinya: “Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar memiliki budi pekerti yang agung.”
Dari ayat ini kita memahami bahwa Rasulullah SAW adalah teladan akhlak terbaik. Maka, sudah seharusnya kita meneladani beliau dalam kehidupan sehari-hari.
Hadirin yang saya cintai,
Marilah kita mulai dari hal-hal kecil: berkata jujur, menghormati sesama, menepati janji, menjaga kebersihan, serta menolong orang lain. Itulah wujud nyata dari akhlak mulia yang harus kita tanamkan sejak dini.
Sebagai penutup, izinkan saya menyampaikan pantun:
Kalau ada sumur di ladang,
Bolehlah kita menumpang mandi,
Kalau akhlak selalu dijunjung tinggi,
Hidup bahagia dunia akhirat nanti.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Download