iklan semua halaman

Selasa, 30 September 2025

Naskah Pidato Tema : Akhlak

 

Pidato Tentang Akhlak



Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Alhamdulillah, segala puji dan syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala, karena dengan nikmat dan rahmat-Nya kita dapat berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, teladan utama dalam akhlak mulia.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Tema yang akan saya sampaikan pada kesempatan kali ini adalah akhlak.

Akhlak merupakan perhiasan bagi seorang muslim. Tanpa akhlak, ilmu dan ibadah tidak akan sempurna. Bahkan Nabi Muhammad SAW diutus ke dunia salah satu tujuannya adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia. Sebagaimana sabda beliau dalam sebuah hadis:

“Innama bu’itstu liutammima makarimal akhlaq”
Artinya: “Sesungguhnya aku diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Ahmad).

Hadirin sekalian,

Akhlak mulia adalah cerminan dari hati yang bersih dan iman yang kuat. Dengan akhlak, seorang anak akan berbakti kepada orang tua, seorang pelajar akan hormat kepada gurunya, seorang pemimpin akan adil kepada rakyatnya, dan seorang muslim akan menjadi pribadi yang bermanfaat bagi lingkungannya.

Al-Qur’an pun mengingatkan kita dalam Surah Al-Qalam ayat 4:

“Wa innaka la’ala khuluqin ‘azhim”
Artinya: “Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar memiliki budi pekerti yang agung.”

Dari ayat ini kita memahami bahwa Rasulullah SAW adalah teladan akhlak terbaik. Maka, sudah seharusnya kita meneladani beliau dalam kehidupan sehari-hari.

Hadirin yang saya cintai,

Marilah kita mulai dari hal-hal kecil: berkata jujur, menghormati sesama, menepati janji, menjaga kebersihan, serta menolong orang lain. Itulah wujud nyata dari akhlak mulia yang harus kita tanamkan sejak dini.

Sebagai penutup, izinkan saya menyampaikan pantun:

Kalau ada sumur di ladang,
Bolehlah kita menumpang mandi,
Kalau akhlak selalu dijunjung tinggi,
Hidup bahagia dunia akhirat nanti.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Download

Pidato Tentang Cinta Tanah Air

 

Pidato Tentang Cinta Tanah Air



Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.

Hadirin yang saya hormati,

Pada kesempatan kali ini izinkan saya menyampaikan sebuah pidato singkat dengan tema cinta tanah air.

Cinta tanah air merupakan salah satu wujud rasa syukur kita kepada Allah SWT atas karunia berupa negeri yang indah, kaya sumber daya, dan penuh keberagaman seperti Indonesia. Tanpa cinta tanah air, sulit bagi kita menjaga persatuan, kedaulatan, serta warisan budaya bangsa.

Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Hujurat ayat 13:

"Wahai manusia! Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa."

Ayat ini mengajarkan kepada kita bahwa keberagaman bangsa adalah bagian dari ketetapan Allah, dan kita wajib menjaga serta menghormatinya.

Rasulullah SAW pun bersabda:
"Hubbul wathan minal iman"
Artinya: “Cinta tanah air adalah bagian dari iman.”

Dari dalil tersebut jelaslah bahwa mencintai negeri bukan sekadar kewajiban sosial, tetapi juga bagian dari ibadah.

Hadirin sekalian,

Wujud cinta tanah air dapat kita tunjukkan dengan banyak cara: menjaga persatuan dan kesatuan, menaati hukum, melestarikan lingkungan, menghormati para pahlawan, dan berkontribusi sesuai kemampuan kita. Bagi pelajar, belajar dengan sungguh-sungguh adalah bentuk cinta tanah air. Bagi orang tua, mendidik anak-anak dengan akhlak mulia adalah wujud cinta tanah air.

Marilah kita sama-sama menjaga Indonesia, negeri yang kita cintai, agar tetap damai, aman, dan makmur.

Sebagai penutup, izinkan saya menyampaikan pantun:

Tanam padi di sawah permai,
Tumbuh subur menghijau rapi,
Mari pupuk cinta tanah air tercinta,
Agar jaya negeri lestari abadi.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Download

Trends post

🕌 PIDATO HAUL KEMATIAN

Tema: Menghidupkan Nilai-Nilai Kebaikan dari Orang yang Telah Tiada 1. Pembukaan (± 3 menit) Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh....