PIDATO MAULID NABI MUHAMMAD SAW
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman, Islam, dan kesehatan sehingga kita dapat berkumpul di majelis mulia ini dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta pengikutnya hingga akhir zaman.
Hadirin yang dimuliakan Allah,
Hari Maulid Nabi bukan sekadar seremonial tahunan, tetapi momentum untuk meneguhkan kembali kecintaan kita kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa umat manusia dari zaman kegelapan menuju zaman penuh cahaya iman.
Landasan Al-Qur’an
Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Ahzab ayat 21:
"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah."
Ayat ini menegaskan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah teladan terbaik. Maka memperingati kelahirannya adalah wujud syukur sekaligus sarana meneladani akhlak beliau.
Landasan Hadis
Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa yang mencintai sunnahku, maka sungguh ia mencintaiku. Dan barangsiapa mencintaiku, maka ia akan bersamaku di surga." (HR. Tirmidzi)
Hadis ini menekankan bahwa kecintaan kepada Nabi SAW akan membawa kita dekat dengan beliau di surga. Peringatan maulid adalah salah satu cara menumbuhkan kecintaan itu.
Selain itu, Nabi SAW juga memperingati hari kelahirannya dengan berpuasa sunnah pada hari Senin. Ketika ditanya sebabnya, beliau menjawab:
"Itulah hari aku dilahirkan, dan hari aku diutus atau diturunkan Al-Qur’an kepadaku." (HR. Muslim)
Ini menunjukkan bahwa memperingati kelahiran beliau adalah amalan yang dibenarkan.
Sejarah Peringatan Maulid
Hadirin yang berbahagia,
Tradisi peringatan Maulid Nabi sudah berlangsung sejak lama. Catatan sejarah menyebutkan bahwa Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi dan penguasa Islam lainnya menghidupkan peringatan Maulid sebagai sarana membangkitkan semangat umat Islam menghadapi musuh, sekaligus mengajarkan kecintaan kepada Rasulullah SAW.
Di Indonesia, para wali dan ulama menjadikan Maulid Nabi sebagai media dakwah. Lewat Maulid, masyarakat diajak mengenal akhlak Nabi, membaca shalawat, dan mempererat ukhuwah Islamiyah.
Makna dan Hikmah Maulid
-
Wujud Syukur kepada Allah karena telah mengutus Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi seluruh alam.
-
Menumbuhkan Kecintaan kepada Nabi dengan memperbanyak shalawat.
-
Meneladani Akhlak Nabi dalam kehidupan sehari-hari.
-
Mempererat Persatuan umat Islam dengan berkumpul dalam majelis ilmu dan dzikir.
-
Menjadi Momentum Dakwah untuk mengingatkan umat agar tidak jauh dari ajaran Rasulullah.
Penutup dengan Pantun
Pergi ke pasar membeli jambu,
Jangan lupa bawa ke rumah.
Cinta Rasul janganlah ragu,
Agar selamat dunia akhirat indah.
Burung merpati terbang berdua,
Hinggap di dahan pohon kelapa.
Mari ikuti akhlak mulia,
Agar hidup penuh berkah dan bahagia.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Download
Tidak ada komentar:
Posting Komentar