📖 Naskah Pidato Amar Ma’ruf Nahi Munkar (Durasi ±15 menit)
Pembukaan
Assalāmu‘alaikum warahmatullāhi wabarakātuh.
Alhamdulillāh, segala puji hanya milik Allah Rabbul ‘Ālamīn, yang telah memberikan kita nikmat iman, Islam, kesehatan, dan kesempatan hingga kita dapat berkumpul dalam majelis ilmu yang penuh berkah ini.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi agung Muhammad Shallallāhu ‘alaihi wasallam, suri teladan terbaik sepanjang masa, juga kepada keluarga beliau, sahabat beliau, dan umatnya hingga akhir zaman.
Hadirin yang dimuliakan Allah,
Pada kesempatan kali ini, saya akan menyampaikan sebuah tema yang sangat penting bagi kehidupan kita sebagai umat Islam, yaitu Amar Ma’ruf Nahi Munkar. Sebuah kewajiban besar yang Allah perintahkan, yang menjadi tanda kebaikan suatu umat dan menjadi jalan menuju keberkahan.
Isi Pidato
1. Pengertian Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Secara bahasa, amar ma’ruf berarti memerintahkan kepada kebaikan, sedangkan nahi munkar berarti mencegah dari kemungkaran. Dalam makna syar’i, amar ma’ruf nahi munkar adalah mengajak manusia kepada segala yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya, serta mencegah dari segala larangan Allah.
Imam Al-Ghazali rahimahullāh berkata:
"Amar ma’ruf nahi munkar adalah tiang agama. Jika tiang ini roboh, maka rusaklah seluruh agama."
2. Dalil Al-Qur’an
Allah Subhānahu wa Ta’ālā menegaskan dalam banyak ayat tentang kewajiban ini. Di antaranya:
QS. Āli ‘Imrān ayat 104:
"وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَأُولٰٓئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ"
Artinya:
"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung."
QS. Āli ‘Imrān ayat 110:
"كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ"
Artinya:
"Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah."
Ayat ini jelas menegaskan bahwa kemuliaan umat Islam terletak pada tiga hal: iman kepada Allah, amar ma’ruf, dan nahi munkar.
3. Dalil Hadis
Rasulullah Shallallāhu ‘alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa di antara kalian melihat kemungkaran, maka hendaklah ia mengubah dengan tangannya; jika tidak mampu maka dengan lisannya; jika tidak mampu maka dengan hatinya, dan itulah selemah-lemahnya iman."
(HR. Muslim no. 49)
Hadis ini menunjukkan bahwa amar ma’ruf nahi munkar wajib dilakukan sesuai kemampuan kita. Mulai dari kekuasaan, nasihat dengan lisan, hingga minimal dengan hati yaitu membenci kemungkaran.
Beliau juga bersabda:
"Sesungguhnya manusia, apabila melihat kemungkaran lalu mereka tidak mencegahnya, maka hampir-hampir Allah akan menurunkan azab kepada mereka semua."
(HR. Abu Dawud, Tirmidzi)
4. Kisah Teladan dalam Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Sejarah para nabi penuh dengan perjuangan amar ma’ruf nahi munkar. Nabi Nuh ‘alaihissalām berdakwah 950 tahun mengajak kaumnya kepada tauhid. Nabi Musa melawan Fir’aun yang zalim. Nabi Ibrahim menghancurkan berhala untuk menegakkan tauhid. Dan Rasulullah Shallallāhu ‘alaihi wasallam berdakwah siang malam untuk menyelamatkan umat manusia dari kegelapan menuju cahaya Islam.
Para sahabat pun mencontoh beliau. Umar bin Khattab terkenal tegas dalam menegakkan kebenaran dan memberantas kemungkaran.
5. Hikmah dan Manfaat Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Hadirin yang dirahmati Allah,
Ada banyak hikmah dan manfaat dari amar ma’ruf nahi munkar, di antaranya:
-
Menjadi penjaga agama agar tetap lurus dan tidak menyimpang.
-
Menjaga masyarakat dari kehancuran moral dan akhlak.
-
Menjadi sebab turunnya rahmat dan keberkahan dari Allah.
-
Mewujudkan persaudaraan yang kuat karena adanya saling peduli.
-
Menjadi benteng dari azab Allah.
6. Keutamaan Amar Ma’ruf Nahi Munkar
-
Allah menjanjikan keberuntungan bagi yang melaksanakannya.
-
Menjadi ciri khas umat Islam yang terbaik.
-
Mendapatkan pahala yang terus mengalir karena menjadi sebab orang lain melakukan kebaikan.
-
Menjadi jalan meraih derajat mulia di sisi Allah.
-
Menjadi tanda iman yang sempurna.
7. Tantangan dan Cara Mengamalkan
Tentu tidak mudah menegakkan amar ma’ruf nahi munkar. Kita akan menghadapi tantangan, baik dari hawa nafsu, dari masyarakat, bahkan dari tekanan lingkungan. Namun, kita harus tetap sabar.
Cara mengamalkannya bisa dimulai dari:
-
Diri sendiri – memperbaiki ibadah, akhlak, dan kehidupan sehari-hari.
-
Keluarga – membimbing anak-anak dan anggota keluarga menuju kebaikan.
-
Masyarakat – ikut berperan aktif mengajak kebaikan dan mencegah kemungkaran dengan cara bijak, penuh hikmah, dan kasih sayang.
Allah berfirman:
"Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang terbaik." (QS. An-Nahl: 125)
Penutup
Hadirin rahimakumullāh,
Demikianlah yang dapat saya sampaikan tentang amar ma’ruf nahi munkar. Mari kita bersama-sama menegakkannya, dimulai dari diri kita, keluarga kita, lalu masyarakat kita. Karena keberlangsungan umat Islam dan keberkahan hidup kita sangat bergantung pada sejauh mana kita menegakkan kewajiban besar ini.
Semoga Allah menjadikan kita semua hamba-hamba-Nya yang istiqamah dalam amar ma’ruf nahi munkar, sehingga kita termasuk umat terbaik yang diridhai Allah Subhānahu wa Ta’ālā.
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
Akhirul kalam,
Wassalāmu‘alaikum warahmatullāhi wabarakātuh.
Download
Tidak ada komentar:
Posting Komentar