📜 Naskah Pidato: Agama dan Nasionalisme
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, washshalatu wassalamu ‘ala asyrafil anbiya’i wal mursalin, wa ‘ala alihi wa ashabihi ajma’in.
Amma ba’du.
Yang saya hormati para guru, bapak/ibu hadirin, serta teman-teman sekalian yang saya banggakan.
Marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kita masih diberi kesehatan hingga bisa berkumpul di tempat ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, suri teladan sepanjang masa.
Isi Pidato
Hadirin yang berbahagia,
Tema pidato saya kali ini adalah “Agama dan Nasionalisme”.
Agama dan nasionalisme bukanlah sesuatu yang harus dipertentangkan. Justru keduanya saling melengkapi. Agama memberi arah spiritual, sedangkan nasionalisme memberi rasa cinta dan tanggung jawab terhadap tanah air.
Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:
وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ
“Dan Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal.”
(QS. Al-Hujurat: 13)
Ayat ini menegaskan bahwa keberagaman bangsa, suku, dan budaya adalah kehendak Allah, dan dari keberagaman itulah lahir cinta tanah air yang selaras dengan iman.
Rasulullah SAW juga bersabda:
حُبُّ الْوَطَنِ مِنَ الْإِيمَانِ
“Cinta tanah air adalah bagian dari iman.”
(HR. Baihaqi)
Maka, mencintai tanah air bukanlah sekadar sikap duniawi, melainkan manifestasi dari keimanan. Dengan nasionalisme, kita menjaga persatuan, melawan penjajahan, dan membangun negeri. Dengan agama, kita melandasi perjuangan itu dengan niat ikhlas karena Allah.
Pantun Penyemangat
Burung nuri terbang ke hutan,
Hinggap sebentar di pohon jati.
Agama dan bangsa tak bisa dipisahkan,
Bersatu padu demi negeri tercinta ini.
Bunga melati harum baunya,
Tumbuh indah di taman sari.
Agama memberi arah hidupnya,
Nasionalisme menjaga negeri.
Penutup
Hadirin yang dirahmati Allah,
Mari kita satukan agama dan nasionalisme dalam satu tekad. Dengan iman kita tegak, dengan nasionalisme kita kuat. Semoga Indonesia senantiasa diberkahi Allah SWT, menjadi negeri yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur – negeri yang baik dan mendapat ampunan dari Tuhan.
Demikian yang dapat saya sampaikan.
Apabila ada salah kata, saya mohon maaf.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar